Selasa, 05 Juni 2012

Cara Tauffani

Oleh Herman

 















TAUFANNI AYUNDA MAGHFIRAH. Ia kelahiran 29 November 1988 di Payakumbuh, Suma-tera Barat. Juni 2011 lalu, ia terpilih jadi Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Universitas Riau 2011.

Kegiatan ini ditaja Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (UR). Ikuti Mawapres, kata Fanni, mengasyikkan. “Bisa jalin rasa kekeluargaan se Universitas Riau.” Fanni juga katakan, antar sesama Mawapres akan selenggarakan be-berapa program. “Kami sudah bentuk Mawapres Community.”

Selain Mawapres, Fanni juga pernah ikuti program pertukaran pemuda antar negara selama enam bulan di Jepang. Ia terpaksa korbankan kuliahnya. Ia berpikir pengalaman di sana tak sebanding dengan kuliah, bahkan lebih. Enam bulan tinggalkan kuliah, Fanni harus ambil kuliah bareng juniornya. Fanni mahasiswa Hubungan Internasional FISIP UR angkatan 2007. “Bagiku gak masalah,” kata Fanni. “Mama Papa terserah aku aja, yang penting positif.”

Selama di Jepang Fanni bangun per-temanan. Bukan hanya orang Asia Tenggara, juga negara lainnya. “Itu sangat panting.” Beberapa agenda ada kunjungan ke negara di Asia Tenggara. “Tiap negara ada house family nya,” kata Fanni. Ada cerita menarik, saat Fanni kangen kampung dan teringat masakan ibunya. “Untung di kedutaan RI di sana ada masakan asli Indonesia,” kata Fanni.

SEJAK KECIL Fanni cinta seni. Ia hobi main gitar, dengar musik. Ia juga sering ikut lomba seni; tahun 1998 juara satu musik recorder tingkat SD se-Sumatera Barat (Sumbar). Saat 1999 juara satu musik gitar dan puisi se-Sumbar. “Kebetulan ibu, guru kesenian,” ujarnya. Di tahun sama ia juga juara satu Story Telling tingkat SD se-Payakumbuh.

Saat SMP, Fanni mulai hobi lain. Ia mulai tertarik pada pidato. “Aku mulai melatih speech.” Maklum, kakek dan paman Fanni seorang Hakim. Ia terinspirasi karena dengarkan pembicaraan ayahnya bersama kakek. “Enak aja melihatnya, sambil lihat, sambil belajar juga,” kata Fanni. Tak sia-sia, tiga tahun sejak 2001, ia juarai pidato bahasa Inggris tingkat SMP se-Payakumbuh. Di-lanjutkan 2004 dan 2006, juara satu pidato bahasa Inggris se-Sumbar.

Kemampuan speech Fanni, juga meng-antarnya sebagai juara satu Lomba Debat Mahasiswa Universitas Riau 2007. Dan harapan tiga National Debate on International Humanitarian Law 2010.

FANNI punya cita-cita jadi diplomat dan dosen. Ada misi internasional yang ingin ia tuntaskan; kerja di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Caranya, “Menikmati tiap proses kehidupan, itu sudah pasti. Semangat, yakin, berdoa dan kerja keras.”#