Senin, 12 November 2012

Cerita Profil Di Taman Kota

Oleh Herman
Yaya sedang beri materi (disampingnya Suryadi)
Tak ada yang ontime, malahan yang ngasi materi juga telat. Entah kapanlah negeri bisa disiplin semua orang-orangnya.
Dijadwalkan hari Sabtu pukul 14.00 tapi molor juga. Kalau pun pengen telat kasi kabar kek atau sms cukuplah. Kalau tak ada pulsa kan bisa CM. Bukan sok disiplin tapi berusahalah untuk itu.


Habis hujan rintik-rintik semua kru bergegas ke taman kota jalan Diponegoro. Pilihannya kelas jurnalistik tentang profil ini harus outdour, biar dapat inspirasi, dan kru semua sepakat.
Tapi heran, setiap kelas dari pertama tak pernah banyak yang datang padahal akhir pekan, Siang pula lagi. Biar semua tahu kelas ini gratis, gak bayar, tanya saja kalau tidak paham soal jurnalistik. Dijamin rugi hehee.

Kami duduk melingkar, walau rumput agak lembab tapi tetap diduduki juga. Di depan toliet samping Musholla kami belajar, Yaya kasi materi. Ini diprioriaskan untuk anak magang, yang datang cuma Suryadi, Ronal dan Redha, tak lama menyusul Inda dan Ompi. Bertambah semangatlah sikit, kalau aku ngasi materi nggak enak juga kalau tiga orang. Tapi tak apalah bearti mereka lah orang-orang yang terpilih nantinya.

Pertama menulis profil ada unsur-unsur yang perlu diketahui kata Yaya memulai materi. Ada diskripsi seseorang, terus tentang curiculum vitae atau hal-hal khusus tentang seseorang tersebut. Paling dasarnya tempat tanggal lahir. "Pokoknya hal-hal bersifat pribadi," tegasnya.

Jadi, Ada hal menarik yang kita tulis, kalau hanya datar-datar saja, tidak punya prestasi, tak menarik, tentu orang-orang akan bosan membacanya.

Musholla Taman Kota
Kalau bisa dapatkan sesuatu yang orang tidak tahu tentang dia, dan itu akan lebih menarik. Tapi untuk mendapatkan itu butuh kedekatan. Contoh profil yang pernah dibuat Gay Talese, Fran Sinatra. Dia ini orang yang tak mau diwawancarai oleh siapa pun. Talese tertarik dengan kepribadian Fran. Dengan kedekatan secara personal akhirnya Fran percaya. Itu juga hubungan yang perlu dijaga.

Selain itu alangkah baiknya mengikuti kegiatan dia sehari-hari. Misalnya Janet Steele saat menulis profil Tempo, ingat profil tak hanya orang tapi bisa juga perusahaan atau sesuatu gitu. Dia berada dan mengikuti kegiatan ditempo kurang lebih lima tahun. Dia ikut dalam rapat keredaksian. Sehingga saat dia ikut seperti itu, objek yang dia tulis akan memperkaya diskripsi.

Setelah Yaya berkoar-koar, "sampai disini paham woy," katanya tiba-tiba.

Aku lihat anak magang itu manggut-manggut, bearti paham.

Gerbang masuk taman kota Pekanbaru
Selain mencari hal yang menarik, harus bisa memperkaya diskripsi lanjut yaya. Karena dengan diskripsi akan lebih hidup dan orang tak akan bosan membacanya. Dan terakhir, kemukan atau dapatkan  hal yang belum dipublikasi kan oleh media-media lain. Jadi kekuatan itu antara penulis dan objek yang ditulis.

Kalau untuk alur, biasanya ciri khas penulis, bisa hal yang baru atau yang unik.
Selesai Yaya kasi materi, kami coba berdiskusi tentang profil, Aang juga ambil bagian, dia lebih tertarik membahas biografi Soekarno. Kalau aku Merry Riana. Lovina hari hanya nemani kami, karena kondisinya kurang fit.

Akhirnya, setiap kru magang dikasi tugas buat profil teman sesama magang. Moga berhasil ya. Karena kelas selanjutnya akan dibahas.

Ada sedikit yang kurang enak kalau bikin kelas di taman kota ini, Aku kurang konsentrasi, banyak cewek-cewek seksi yang lewat. Di pojok ada juga yang sibuk akting, buat film mungkin.